Rumah tampak depan - Rumah imut yang sudah bobrok ini adalah hadiah terbesar dari mama sebelum dia meninggalkan negara ini beberapa tahun yang lalu. Mungkin jauh dari kata indah dan mewah, tapi bangunan ini satu-satunya tempat saya pulang. Sesuatu yang bisa disebut rumah, tempat melarikan diri dari dunia dan segala dramanya.
Awal tahun depan saya akan 'pulang' ke rumah ini setelah 3 tahun terlunta-lunta di bawah langit Jakarta. Setiap hari saya merindukan rumah bobrok tanpa perabot ini. Walaupun harus tidur di sofa, komputer selalu tergeletak di atas lantai, tanpa kompor dan peralatan makan, tapi saya merasa tenang dan nyaman di rumah ini. Mungkin itu yang orang sebut rumah, bukan karena isinya, bukan karena bentuknya, tapi karena apa yang dirasakannya.
Tuesday, November 25, 2008
My Home and All the Changes
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment