Sunday, February 8, 2009

Hari Penantian

Selagi menunggu perkembangan rumah yang terus mundur-maju, saya berusaha menjaga semangat untuk menyambut kehidupan baru. Banyak yang harus dipersiapkan, bukan hanya mengenai rumah tapi juga persiapan mental dan keuangan yang harus mulai ditata dari sekarang. Saya harus belajar masak, belajar lebih rajin bebersih, belajar mengatur jadwal untuk Carlson, belajar mengatur keuangan belanja bulanan dan masih banyak pembelajaran yang lain. Belajar sambil berdoa semoga semuanya bisa berjalan lancar.

Sambil memikirkan deretan tanggung jawab, memanjakan diri juga ngga bisa lepas dari otak saya. Memang dasarnya anak manja sulit diubah ya, mungkin butuh usaha lebih. Kali ini yang saya tunggu adalah sebuah kursi.



Merasa kenal dengan kursi ini? Pecinta interior pasti sudah ngga asing lagi dengan kursi goyang ala Eames. Walaupun pada awalnya saya berharap bisa mendapat Lounge Chair Eames, tapi pada kenyataannya rumah saya terlalu mini untuk kursi sebesar itu. Akhirnya pilihan terakhir jatuh pada kursi goyang ini. Sekarang yang tinggal adalah menunggu pesanan ini sampai ke rumah dengan selamat. Hehe.

Kursi ini akan menjadi kursi santai saya membaca buku, atau mungkin nantinya lebih menjadi mainan Carlson. Jadi apapun kursi ini, sepertinya saya lebih senang berburu barang-barang untuk rumah. Lebih seperti berburu harta karun...

Sunday, January 4, 2009

Menjadi Ibu

Bukan cerita besar yang perlu dibesar-besarkan, tapi hal kecil bisa menjadi satu kenangan besar di kemudian hari. Hari ini Carl sakit, sedikit demam dan banyak rewel. Tapi kalau soal nakal siiih tetep jalan!

Malam ini, anak badung itu sedikit kumat dan mulai menggoda hamster kami satu-satunya. Kandang kecil tempat hamster itu tinggal mulai didorong-dorong diiringi jeritan-jeritan dan tawa berisiknya. Berkali-kali saya mengingatkan agar dia berhenti melakukan itu, tapi tidak dipedulikan.



Binatang dan anak kecil sebenarnya bukan kombinasi yang paling bagus di dunia. Anak kecil punya kecenderungan untuk mengganggu dan berbuat kasar terhadap hewan, dan binatang sendiri punya refleks untuk menyerang jika merasa terancam. Hal ini sudah saya pelajari sejak lama. Tapi untuk Carl, saya biarkan dia belajar dengan caranya sendiri.

Setelah beberapa menit dia tertawa akhirnya anak badung itu tiba-tiba menjerit menangis. Hahaha. Akhirnya hamster itu menyerang dan menggigit jari telunjuknya sampai berdarah cukup banyak. Anak yang menangis kesakitan dan ayah yang kelihatan sedikit panik...

Dengan santai aku datangi kedua cowok yang sedang sibuk memperhatikan jari yang berdarah. "Digigit yah? Sakit?" Dengan sesegukan dan di antara teriakan-teriakannya Carl menjawab "Nino gigit" (Nino, panggilan Carl untuk hamster itu). Kuambil jarinya yang masih terus berdarah dan kumasukkan ke mulut, lalu membuat suara lucu sambil mengeluarkan jarinya dari mulut. Serta merta Carlson lupa akan rasa sakitnya dan mulai tertawa lagi.

Kejadian itu diakhiri dengan Carlson yang terus tertawa, mommy yang kerepotan karena anaknya tiba-tiba manja dan daddy yang kembali tenang karena ternyata anaknya lebih kuat dibanding yang dia pikir. Oh dan juga beberapa menit kemudian Carl sudah mulai mencolok-colokkan jarinya lagi ke dalam kandang hamster. Berharap digigit lagi dan mommy akan mengeluarkan suara lucu lagi... Carlsooooon!!!!

Wednesday, December 24, 2008

Berantakan Berantakan Berantakan

Bener-bener udah ngga sabar lagi melihat kapan rumah super mungil saya benar-benar rampung. Menciptakan sebuah rumah memang membutuhkan waktu yang panjang, perjuangan, perburuan, dan pengeluaran yang amat sangat besar. Tentu saja pengorbanan tidak kalah besarnya. Itu sebabnya banyak orang yang mencintai rumah.

Sedikit sneak peek dari keadaan ruang depan dari rumah yang masih berantakan. I love the stage. Anyone who can play piano are welcome. Hehehe
=======================================
Pemandangan di rumah waktu malam hari. Masih berantakan, tuh langit2nya ajah masih bolong.




=======================================
Siang hari di rumah...



Friday, November 28, 2008

Fun Stuff I Had for My Little Palace

Konsep yang saya pakai untuk kamar anak saya mungkin berkesan terlalu dewasa. Tapi memang kamar ini diharapkan bisa digunakan sampai anak saya remaja sehingga kami tidak perlu menguras kantong lagi untuk me-renovasi ulang kamar ini. Untuk kesan ceria anak-anak, saya hanya menekankan pada barang-barang atau hiasan dalam kamarnya.

Berikut adalah beberapa 'fun stuff' anak saya :

Kamar mandi juga butuh penyegar suasana dooong! A very cute illustration by Rob Scotton. Waktu melihat ilustrasi sapi bertampang bodoh ini saya langsung jatuh cintaaaaa berat. Ditambah lagi warna-warna gelap yang sesuai dengan kamar mandi Carlson yang bernuansa hitam. Mandi ayo mandi naaak, biar ngga bau badan terus!





Lampion warna-warni pelengkap kamar. Saya menemukan lampion-lampion ini di sebuah acara bazar besar di kemang. Sayang waktu itu uang kontan yang kami bawa benar-benar terbatas sehingga hanya cukup membeli 2 buah lampion. Saya ingin sekali membeli lebih banyak. Ada yang tau dimana saya bisa mendapatkan lampion-lampion seperti ini?


***********************************************************

Dan berikut ini spesial  untuk saya dan suami.Pottery Barn's Duvet Cover. Bukan duvet cover yang paling indah tapi saya sedang gandrung dengan segala motif-motif artistik di atas bahan cotton. Masih banyak motif-motif lain yang saya harap suatu saat bisa saya koleksi.

Thursday, November 27, 2008

Sneak Peek : Carlson's New Room


Salah satu pojok kamar Carlson. Ruangan kecil sederhana dengan satu jendela ini akan menjadi kamar pertama Carlson. Entah kapan kami bisa memiliki uang untuk membeli rumah yang lebih besar tapi untuk sementara kami cukup puas dengan rumah ini. Kamar ini baru saja selesai dibangun dan masih dalam tahap penyelesaian.

Di atas bisa dilihat tangga menuju gudang yang terletak tepat di atas kamar Carlson. Saya suka menyebutnya sebagai "Stairway to Heaven" karena sepertinya gudang kecil itu adalah surga bagi suami saya. Mungkin akan menjadi tempat persembunyiannya dari dunia dan keluarga di saat membutuhkan, karena terus terang saya dan Carlson cukup cerewet. Huehehehe.

Ini sisi lain dari kamar Carlson. Walaupun banyak juga mendapat kecaman tentang lantai hitam, tapi saya tetap menyukainya. Berkesan "bold" dan lebih berani. Exposed Brick, berkesan natural dan kuat sekaligus. Sesuatu yang saya harapkan ada dalam sifat-sifat anak saya : berani, berpendirian teguh, mencintai alam, sederhana tapi tetap elegan. Maunya banyak yah? Namanya juga ibu-ibu, maklumilah adanya...

Bayiku Karyaku


Setelah mencari-cari alternatif yang paling cocok di kantong untuk mengisi dinding kosong akhirnya diputuskan untuk mencoba sedikit lebih kreatif dengan gudang foto-foto lama. Untuk kamar Carlson sebenarnya sudah banyak lukisan yang dibeli tapi masih saja otak saya mencari-cari barang sentimentil lain untuk dipajang di sana. Akhirnya saya memutuskan untuk selalu mengingat peristiwa paling sentimentil dalam hidup anak saya sampai sekarang ini, Kelahiran Carlson.

Ini adalah foto-foto dari hari kelahiran Carlson yang cukup panjang. Saya selalu mengingat wajahnya waktu pertama kali saya melihat muka tembem itu. Bukan karena luapan rasa sayang seperti yang selalu digembar-gemborkan di buku, tapi hanya karena rasa tidak percaya kalo bayi itu adalah bayi saya. Ahahaha. Ibu yang payah...

Wednesday, November 26, 2008

My Collection of Puppies

Just kidding. Saya ngga koleksi anak anjing kok. Tapi saya selalu membuat foto-foto anak anjing yang lahir di tangan saya.

                                                                                   >>>to be continue