Friday, November 28, 2008

Fun Stuff I Had for My Little Palace

Konsep yang saya pakai untuk kamar anak saya mungkin berkesan terlalu dewasa. Tapi memang kamar ini diharapkan bisa digunakan sampai anak saya remaja sehingga kami tidak perlu menguras kantong lagi untuk me-renovasi ulang kamar ini. Untuk kesan ceria anak-anak, saya hanya menekankan pada barang-barang atau hiasan dalam kamarnya.

Berikut adalah beberapa 'fun stuff' anak saya :

Kamar mandi juga butuh penyegar suasana dooong! A very cute illustration by Rob Scotton. Waktu melihat ilustrasi sapi bertampang bodoh ini saya langsung jatuh cintaaaaa berat. Ditambah lagi warna-warna gelap yang sesuai dengan kamar mandi Carlson yang bernuansa hitam. Mandi ayo mandi naaak, biar ngga bau badan terus!





Lampion warna-warni pelengkap kamar. Saya menemukan lampion-lampion ini di sebuah acara bazar besar di kemang. Sayang waktu itu uang kontan yang kami bawa benar-benar terbatas sehingga hanya cukup membeli 2 buah lampion. Saya ingin sekali membeli lebih banyak. Ada yang tau dimana saya bisa mendapatkan lampion-lampion seperti ini?


***********************************************************

Dan berikut ini spesial  untuk saya dan suami.Pottery Barn's Duvet Cover. Bukan duvet cover yang paling indah tapi saya sedang gandrung dengan segala motif-motif artistik di atas bahan cotton. Masih banyak motif-motif lain yang saya harap suatu saat bisa saya koleksi.

Thursday, November 27, 2008

Sneak Peek : Carlson's New Room


Salah satu pojok kamar Carlson. Ruangan kecil sederhana dengan satu jendela ini akan menjadi kamar pertama Carlson. Entah kapan kami bisa memiliki uang untuk membeli rumah yang lebih besar tapi untuk sementara kami cukup puas dengan rumah ini. Kamar ini baru saja selesai dibangun dan masih dalam tahap penyelesaian.

Di atas bisa dilihat tangga menuju gudang yang terletak tepat di atas kamar Carlson. Saya suka menyebutnya sebagai "Stairway to Heaven" karena sepertinya gudang kecil itu adalah surga bagi suami saya. Mungkin akan menjadi tempat persembunyiannya dari dunia dan keluarga di saat membutuhkan, karena terus terang saya dan Carlson cukup cerewet. Huehehehe.

Ini sisi lain dari kamar Carlson. Walaupun banyak juga mendapat kecaman tentang lantai hitam, tapi saya tetap menyukainya. Berkesan "bold" dan lebih berani. Exposed Brick, berkesan natural dan kuat sekaligus. Sesuatu yang saya harapkan ada dalam sifat-sifat anak saya : berani, berpendirian teguh, mencintai alam, sederhana tapi tetap elegan. Maunya banyak yah? Namanya juga ibu-ibu, maklumilah adanya...

Bayiku Karyaku


Setelah mencari-cari alternatif yang paling cocok di kantong untuk mengisi dinding kosong akhirnya diputuskan untuk mencoba sedikit lebih kreatif dengan gudang foto-foto lama. Untuk kamar Carlson sebenarnya sudah banyak lukisan yang dibeli tapi masih saja otak saya mencari-cari barang sentimentil lain untuk dipajang di sana. Akhirnya saya memutuskan untuk selalu mengingat peristiwa paling sentimentil dalam hidup anak saya sampai sekarang ini, Kelahiran Carlson.

Ini adalah foto-foto dari hari kelahiran Carlson yang cukup panjang. Saya selalu mengingat wajahnya waktu pertama kali saya melihat muka tembem itu. Bukan karena luapan rasa sayang seperti yang selalu digembar-gemborkan di buku, tapi hanya karena rasa tidak percaya kalo bayi itu adalah bayi saya. Ahahaha. Ibu yang payah...

Wednesday, November 26, 2008

My Collection of Puppies

Just kidding. Saya ngga koleksi anak anjing kok. Tapi saya selalu membuat foto-foto anak anjing yang lahir di tangan saya.

                                                                                   >>>to be continue

The Last Dog

Untuk beberapa tahun ke depan atau beberapa puluh tahun ke depan, ini adalah anjing terakhir yang akan menjadi anggota keluarga saya. Setelah melalui berbagai pertengkaran berdarah-darah antara Baron (daschund) dan Curly (poodle) karena rasa cemburu yang berlebihan dari masing-masing anjing, akhirnya saya memutuskan untuk melepas Curly ke keluarga lain yang mungkin akan membuat hidupnya lebih baik daripada di sini.

Kehilangan Curly akhirnya digantikan oleh seekor anjing kecil bernama Gustav (daschund). Gustav adalah anak terakhir dari pasangan daschund saya. (Mudah-mudahan terakhir karena jika ada rejeki berlebih saya sudah menjadwalkan operasi steril untuk Baron dan Lady).

Jadi... perkenalkan anjing terakhir saya, Gustav

Tuesday, November 25, 2008

Having A Spa at Your Own Home? Anyone?


Berlibur setiap hari - Kurang lebih begitulah konsep saya tentang rumah. Rumah adalah tempat bersantai, rilex, tenang dan jauh dari segala tekanan. Jadi rumah adalah tempat spa tubuh, jiwa dan raga...
Salah satu tempat favorit saya dari sebuah rumah adalah kamar mandi. Entah kenapa kamar mandi memiliki daya tarik tersendiri bagi saya. Alasannya sederhana, di dalam kamar mandi kita bisa melakukan semua hal yang bersifat pribadi dan tidak ada gangguan seperti kalau kita di luar sana.

Di dalam kamar mandi, dunia ini menjadi sempit terbatas oleh dinding dan pintu. Kita bisa berkhayal, menjadi diri kita sendiri, boleh berpakaian lengkap atau telanjang sekalipun.

Dimana lagi kita bisa bebas seperti ini?

Tempat Tidur Art Nouveau


Setelah melalui berbagai pertimbangan, pencarian dari satu toko ke toko lain, beberapa buku interior dan majalah, serta contekan-contekan online, akhirnya inilah ranjang yang saya pilih untuk melengkapi kamar tidur.

Tentu saja bukan ranjang mewah atau 'limited edition' tapi semoga bisa menyatu dengan barang-barang lain dalam ruangan itu. Yang paling membuat saya mencintai ranjang ini adalah karena ranjang ini terbuat dari logam dan memiliki aura 'art nouveau' dalam bentuk modern. Bukan gaya yang sedang trend di Jakarta tapi apalah artinya trend, karena keberadaan rumah pasti berjalan lebih lama dibanding trend itu sendiri.

Welcome my new bed...

My Home and All the Changes

Rumah tampak depan - Rumah imut yang sudah bobrok ini adalah hadiah terbesar dari mama sebelum dia meninggalkan negara ini beberapa tahun yang lalu. Mungkin jauh dari kata indah dan mewah, tapi bangunan ini satu-satunya tempat saya pulang. Sesuatu yang bisa disebut rumah, tempat melarikan diri dari dunia dan segala dramanya.

Awal tahun depan saya akan 'pulang' ke rumah ini setelah 3 tahun terlunta-lunta di bawah langit Jakarta. Setiap hari saya merindukan rumah bobrok tanpa perabot ini. Walaupun harus tidur di sofa, komputer selalu tergeletak di atas lantai, tanpa kompor dan peralatan makan, tapi saya merasa tenang dan nyaman di rumah ini. Mungkin itu yang orang sebut rumah, bukan karena isinya, bukan karena bentuknya, tapi karena apa yang dirasakannya.