Saturday, February 23, 2008

Seekor Poodle Bernama Curly

Ganti suasana sebentar. Kali ini cerita tentang seekor anjing yang bisa dianggap "anak tiri" di rumah bernama Curly. Dikatakan sebagai "anak tiri" karena memang selama ini nama CURLY paling jarang saya sebutkan dalam cerita-cerita seru saya mengenai anjing di rumah. Ketika sekali atau dua kali saya menyebut nama "Curly" biasa teman-teman saya akan langsung melanjutkan dengan "Siapa Curly?" dan saya harus memberi penjelasan panjang lebar mengenai anggota keluarga lain yang sebenarnya sudah ada dari dulu tapi memang hampir tidak pernah disebut namanya dan dilanjutkan dengan mengirimkan foto Curly. Hahaha. Jadi kali ini saya akan bercerita tentang "anak tiri" di rumah saya ini... CURLY

Poodle kecil ini dulu dibeli karena saya sedang kangen dengan seekor poodle bernama Mochi. Anjing ini milik teman saya, tapi entah mengapa Mochi kelihatan lebih menyayangi saya daripada majikannya sendiri. Dulu Mochi sering ikut saya pulang ke rumah dan tinggal selama beberapa hari di rumah. Tapi karena memang saya bukan pemilik sah-nya jadi suatu hari saya terpaksa berpisah dengan Mochi.

Karena teringat akan kelucuan Mochi, akhirnya saya memutuskan untuk "meminjam" seekor anak poodle dari teman saya dan dari "meminjam" ini akhirnya Curly tidak pernah keluar lagi dari rumah saya. Memiliki seekor anjing tentu sangat menyenangkan, apalagi seekor anjing mungil yang manis. Tapi masalahnya adalah saya sudah memiliki dua ekor anjing Daschund yang secara resmi sudah menjadi anggota keluarga tetap kami dan saya sedang hamil besar waktu itu!

























Karena kesibukan mempersiapkan kedatangan seorang bayi, akhirnya latihan disiplin Curly menjadi terlantar dan saya benar-benar merasa bersalah untuk hal ini. Curly tumbuh menjadi anjing poodle yang terlalu lincah dan memiliki segudang masalah dengan kulit dan bulunya. Dokter hewan langganan kami menyatakan Curly adalah keturunan anjing yang memiliki masalah dengan kulit yang cukup parah. Hal ini tidak bisa diobati karena sudah menjadi bawaannya. Curly mudah terserang sakit kulit!!! Dan dokter menyarankan untuk "membuang" anjing ini, tapi waktu itu kami berkeras untuk merawatnya.

Musibah terjadi setelah hampir setahun Curly tinggal bersama kami. Waktu itu kedua anjing daschund kami dikaruniai oleh 4 ekor anak yang lucu. Anak saya sendiri sudah lahir dan baru berusia 3 bulan. Sungguh masa-masa yang amat sibuk, karena kami tidak memiliki pembantu ataupun baby sitter. Saya dan suami harus benar-benar bekerja sama untuk merawat bayi, anjing, anak anjing dan kebersihan rumah.

Di tengah-tengah segala kesibukan itu, Curly membawa masalah dengan sakit kulitnya. Hal ini diperparah dengan menularnya sakit kulit itu ke semua anjing kami! Sebenarnya sakit kulit ini pernah beberapa kali terjadi selama saya hamil. Perawatannya adalah kami harus mengusapkan obat pada kulit Curly secara teratur sehari dua kali. Waktu itu kami masih memiliki seluruh waktu kami untuk anjing-anjing di rumah, dan merawat Curly yang bermasalah tidak menjadi beban. Tapi sekarang... dengan seorang bayi manusia dan 7 ekor anjing yang sakit kulit! Hal ini menjadi bencana!


























Tapi untunglah ada seorang teman yang berbaik hati dan bersedia menampung Curly dan keempat anak anjing yang sedang sakit kulit di rumahnya. Kedua daschund kami tetap di rumah dibawah perawatan kami sendiri. Dua ekor anjing sakit dan satu bayi, kami masih sanggup mengatasinya!

Beberapa bulan kemudian semuanya menjadi normal seperti biasa. Semua anjing kembali sehat dan kulitnya kembali normal dan saya mulai melupakan Curly karena rasanya sudah begitu lama dia tidak bersama kami lagi, sampai suatu hari teman kami menyatakan bahwa Curly sudah mulai tidak terurus.


























Akhirnya kami membawa Curly kembali ke rumah. Malam pertama dihabiskan saya untuk memangkas seluruh bulunya yang kusut dan memandikannya. Karena sudah berbulan-bulan Curly tidak bersama kami lagi, tentu ada kekuatiran kalau anjing-anjing saya yang lain tidak segitu mudahnya menerima kehadiran Curly bersama kami.

Minggu-minggu pertama memang cukup gaduh. Pertengkaran di tengah malam yang memaksa saya turun dari tempat tidur dan mendamaikan mereka, kulit Curly yang berdarah sedikit di kanan kiri akibat cakaran teman-teman barunya. Karena kuatir saya memutuskan untuk kembali merelakan Curly untuk diasuh oleh keluarga baru. Pada tahap ini terjadi beberapa perdebatan antara saya dan suami sampai akhirnya keputusan akhirnya adalah "Curly akan menetap selamanya di rumah kami!"























Selepas minggu pertama keadaan mulai membaik. Keributan di malam hari jadi jauh berkurang, Curly yang sekarang sudah menjadi anjing dewasa menjadi jauh lebih tenang dan mudah diatur. Dan sekarang ini mereka selalu tidur bersama-sama saling menghangatkan tanpa ada keributan yang berarti.

Sekarang, Curly sudah menjadi bagian dari keluarga kami... Selamat datang kembali Nak!!!

No comments: